Search
Search
Close this search box.
WhatsApp Image 2025-03-11 at 06.11.13
Islam dan Remaja

oleh: Dewi Rachmawati

Siapa itu Remaja?

Remaja menurut Papalia (2009), masa remaja adalah masa transisi perkembangan antara: Masa kanak kanak Dewasa, umumnya dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir belasan tahun atau awal 20an.

Terdapat tiga tahapan masa remaja:

  • Masa remaja awal (Early Adolescent): 10-13 tahun.
  • Masa remaja pertengahan (Middle adolescent): 14-17 tahun.
  • Remaja Akhir (Late adolescent): 18-24 tahun.

Masa remaja adalah masa peralihan atau transisi, manusia dari anak-anak menuju dewasa (King 2012), meliputi perubahan: Biologis, Psikologis (Sofia & Adiyanti 2013). Kemudian Perubahan Fisik, Kognitif, Emosional, Sosial, Perilaku, Seksual. Secara fisik, mereka makin tinggi, besar, payudara tumbuh, dll. Kemudian anak anak dewasa; menstruasi dan mimpi basah. Kemudian dari segi perilaku juga berubah dengan cepat. Mereka pun mengalami gangguan identitas dan emosi yang kuat.

Jika dilihat kembali, saat ini anak baligh usia 9-13 tahun. Artinya, secara biologis & agama mereka itu sudah dewasa, bukan remaja. Hukum sudah berlaku atas mereka! Dilematisnya, negara masih menganggap mereka belum cukup umur. Kita harus bijak dengan hal ini. Makanan, tontonan, semua memicu perubahan hormonal, Karena itu saat ini anak baligh dengan usia lebih cepat. Baligh itu artinya sampai. Maksudnya sampai ke tahap dewasa. Secara biologis, dalam agama mereka sudah dewasa. Sekelas dengan kita sebagai orang tua. Hukum sudah berlaku.

Akhlak Remaja Muslim

Akhlak remaja muslim yang baik dapat ditunjukkan dengan bersikap sopan, santun, jujur, dan toleran. Remaja muslim juga harus menjaga pergaulan yang sehat dan bermanfaat.
Adab dalam pergaulan:

  • Menjaga sopan santun dalam berbicara dan bertindak
  • Menghormati perbedaan dan toleransi terhadap orang lain
  • Menjaga tata krama dalam berpakaian
  • Menjaga pergaulan yang sehat dan bermanfaat
  • Memilih teman-teman yang baik
  • Menghindari pergaulan yang negatif

Etika dalam media sosial:

  • Membangun kesadaran digital
  • Menjaga kebersihan hati dan pikiran
  • Mengendalikan emosi dan reaksi
  • Menjadi sumber kebaikan dan inspirasi
  • Berpikir panjang sebelum mengklik

Dalam Islam, usia remaja adalah usia yang paling dibanggakan. Remaja muslim diharapkan dapat mengintegrasikan nilai-nilai akhlak, iman, dan pengetahuan.

Para Pemuda Luar Biasa dalam Sejarah Peradaban Islam

Pemuda selalu menjadi sosok yang luar biasa penting peranannya dalam sejarah peradaban manusia. sejak zaman dahulu hingga kini. Begitu pun dalam sejarah peradaban Islam tak luput dari peranan. penting para pemudanya. Sebagai contoh pada kisah pemuda Ashabul Kahfi dan para pemuda luar biasa pada zaman Nabi terdahulu yang menginspirasi. Mereka menjadi ‘tonggak’ perjuangan Islam dengan semangat dan keberaniannya yang tak terelakkan.

1. Zaid bin Tsabit

Tokoh pemuda luar biasa yang pertama ada Zaid bin Tsabit. la merupakan sahabat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam yang dipercaya menjadi penulis wahyu (Al-Qur’an) dan penerjemah di usia yang tergolong muda.

Sebelum pertemuannya dengan Nabi Muhammad, la hanyalah orang biasa dari golongan Anshar di Madinah. Namun, di umurnya yang menginjak 11 tahun, takdir mempertemukannya dengan Rasulullah saat Beliau hijrah ke Madinah. Sejak saat itu, Zaid dan keluarganya resmi masuk Islam dan perjalanan Zaid pun dimulai.

Zaid tumbuh sebagai seorang pemuda muslim yang cerdas. Di umurnya yang masih belasan tahun, Zaid sudah memiliki pemahaman di bidang kehakiman, fatwa, qira’at dan fara’idh. Maka dari itu, Zaid diberi kepercayaan penuh oleh Rasulullah untuk menjadi penulis wahyu (Al-Qur’an) yang diturunkan oleh Allah Ta’ala kepada Nabi Muhammad.

Tidak berhenti disitu, karena keterampilan dan kecakapannya, Nabi Muhammd juga memintanya untuk mempelajari berbagai bahasa asing sebagai bekal persiapan dalam menyebarkan Islam ke seluruh dunia. Zaid pun menyanggupi dan mampu mempelajarinya dalam waktu singkat dan fasih, baik secara tulisan maupun lisan. Sejak saat itu, la pun berperan sebagai penerjemah dalam misi berdakwah Rasulullah.

2. Usamah bin Zaid

Usamah bin Zaid, seorang pemuda yang juga berjasa dalam sejarah peradaban islam. Bagaimana tidak, saat usianya masih 18 tahun, ia dipercaya menjadi panglima perang dan memimpin sebuah pasukan, di mana pasukan tersebut berisi para sahabat luar biasa seperti Umar bin Khattab juga Abu Bakar Ash-Shidiq. Saat itu, kaum muslimin akan menyerang wilayah kekaisaran Byzantium di Balqa yang merupakan pasukan terbesar dan terkuat di masa tersebut. Usamahlah, orang yang diberi kepercayaan oleh Rasulullah untuk memimpin perang ini. Diberi kepercayaan untuk mengemban tugas ini, tentu Usamah bin Zaid membuktikan yang terbaik dan berhasil membawa kemenangan bagi kaum muslimin. Sejarah bahkan mencatat bahwa Usamah bin Zaid sebagai seorang panglima Islam termuda di zaman Rasulullah.

Di samping itu, Usamah juga seorang ahli ibadah yang tak pernah lalai akan kewajibannya. la adalah sosok pemuda yang saleh dan taat beribadah pada Allah dan Rasul-Nya. Ia mendapatkan julukan manis, ‘Hibbu Rasulullah’ yang berarti orang yang dicintai Rasulullah.

3. Mu’adz bin Jabal

Pemuda luar biasa selanjutnya ada Mu’adz bin Jabal, sahabat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam yang terkenal cerdas. Wawasannya yang luas dan mendalam tentang ilmu fiqih, tak heran ia disebut oleh Rasulullah sebagai orang yang paling mengerti tentang halal dan haram. la berasal dari Kabilah Aus, salah satu Kabilah terpandang di Madinah.

Sejak memeluk Islam di usianya yang ke-18 tahun, Muadz sudah banyak ikut andil dalam mengembangkan peradaban Islam. Mulai dari ikut serta dalam Perang Badar dan seluruh perang yang diikuti Rasulullah sampai menjadi duta besar Islam pertama yang dikirim Nabi Muhammad.

Sejak awal memeluk Islam, Muadz mempelajari Islam secara mendalam. Allah Subhanahu Wa Ta’ala mengaruniai kepada Muadz, kecepatan memahami sesuatu dan kepandaian dalam berbahasa serta bertutur kata. Dalam waktu singkat, Muadz menjadi seorang pendakwah Islam di dalam masyarakat Madinah dan berhasil mengislamkan beberapa orang sahabat.

Ketika rombongan raja-raja Yaman datang menjumpai Rasulullah dan meminta dikirimkan tenaga pengajar, Rasulullah mengirim Muadz bin Jabal ke Yaman. Setelah dari Yaman, Muadz juga mendapat misi untuk berdakwah ke Negeri Syam.

4. Muhammad Al-Fatih

Sepertinya kita sudah tak asing dengan nama Muhammad Al-Fatih, bukan? Salah satu pemimpin Turki Ottoman yang terkenal. Muhammad Al Fatih merupakan Sultan Turki Ottoman yang berkuasa selama dua periode, yakni sejak pertengahan 1444 sampai akhir 1446, dan awal 1451 sampai pertengahan 1481.

Kekaisaran Turki Utsmani atau Kekhalifahan Ottoman merupakan salah satu dinasti terkuat dan terlama dalam sejarah dunia. Peradaban yang dikelola dengan sistem Islam ini menguasai wilayah Timur Tengah, Eropa Timur, dan Afrika Utara selama lebih dari 600 tahun.

Muhammad Al Fatih lahir di Edirne, Turki, pada tahun 1432. la merupakan anak dari Sultan Murad II dan Huma V. Hatun. Sejak Muhammad Al-Fatih muda, ayahnya, Sultan Murad II mengutus banyak guru untuk mendidiknya. Sepeninggalan Sultan Murad II, Muhammad Al Fatih yang berusia 19 tahun berhasil memegang puncak kekuasaan Kesultanan Utsmaniyah.

Pada masa pemerintahannya, Muhammad Al Fatih berhasil menaklukan Konstantinopel (sekarang istanbul, Turki) dari Kekaisaran Romawi Timur pada tahun 1453 di usianya ke-21 tahun.

Peristiwa ini sudah seperti jawaban atas Sabda Rasulullah Shallahu ‘Alaihi Wassalam yang diriwayatkan dalam hadits Ahmad, bahwa “Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.”

Nyalanesia bekerja sama dengan ribuan guru dan kepala sekolah di seluruh Indonesia untuk bersama-sama membangun jembatan literasi agar setiap anak punya kesempatan untuk mewujudkan mimpi.

Pendidikan adalah alat untuk melawan kemiskinan dan penindasan. Ia juga jembatan lapang untuk menuju rahmat Tuhan dan kebahagiaan.

Mendidik adalah memimpin,
berkarya adalah bernyawa.

Nyalanesia bekerja sama dengan ribuan guru dan kepala sekolah di seluruh Indonesia untuk bersama-sama membangun jembatan literasi agar setiap anak punya kesempatan untuk mewujudkan mimpi.

Pendidikan adalah alat untuk melawan kemiskinan dan penindasan. Ia juga jembatan lapang untuk menuju rahmat Tuhan dan kebahagiaan.

Mendidik adalah memimpin,
berkarya adalah bernyawa.

Artikel Terkait